Laporan Hasil Pengamatan Fotosintesis
Menghasilkan Karbohidrat (Amilum)
Nama:
Andre
Yuda Bimantara
Desy
Setyawati
Rian
Sandi
Siti
Mahmudah
SMA
NEGERI 1 JAKENAN
TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Laporan Hasil Pengamatan Fotosintesis
Menghasilkan Karbohidrat
(Amilum)
Landasan Teori:
Fotosintesis
berasal darikata foton yang berarti cahaya dan sintesis yang berarti
penyusunan. Jadi fotosintesis adalah proses penyusunan dari zat organic H2O
dan CO2 menjadi senyawa organic yang kompleks yang memerlukan
cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari.
Fotosintesis
adalah proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energy terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energy
cahaya. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energy yang dihasilkan dalam
fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di
bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang
terdapat di atmosfer bumi. Organism yang menghasilkan energy melalui
fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis
merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difraksi) menjadi gula sebagai molekul
kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis
dikenal sebgai suatu proses sinteis makanan yang dimiliki oleh tumbuhan hiajau
dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu mensintesis
makanannya sendiri disebut sebagai organism autotrof. Autotrof dalam rantai
makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsispnya komponen yang dibutuhkan
dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O
yang diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya”
reaksi ini embutuhkan cahaya matahari sebagai energy dalam pembuatan atau
sintesis produk (senyawa gula dan oksigen).
Menurut
Stone (2004), reaksi fotosintesis dapat diartikan bahwa enam molekul
karbondioksida dan enam molekul air bereaksi dengan bantuan energy cahaya
matahari untuk anyang dibentuk sebagai hasil dari proses fotosintesis yang di
dalamnya tersimpan hasil konversi energy cahaya matahari dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia penyusun molekul tersebut. Glukosa merupakan senyawa karbon
yang nantinya digunakan bersama elemen-elemen lain di dalam sel untuk membentuk
senyawa kimia lain yang tersebut, seperti DNA, protein, gula dan lemak. Selain itu,
organism dapat memanfaatkan energy kimia yang tersimpan dalam ikatan kimia di
antara atom-atom penyusun glukosa sebagai sumber energy dalam proses-proses di
dalam tersusun.
Seperti
organism lainnya, tanaman tersusun atas sel-sel sebagai unit dasar penyusun
kehidupan tanaman. Sel-sel tanaman mengandung struktur yang disebut kloroplas
(Choloplast) yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Kloroplas adalah
organelkhusus yang dimiliki oleh tanaman, berbentuk oval dan mengandung
klorofil (chlorophyll) yang dikenal dengan zat hijau daun. Seluruh bagian
tumbuhan yang merupakan struktur berwarna hijau, termasuk batang dan buah
memiliki kloooroplas dalam setiap sel penyusunnya. Namun secara umum aktifitas
fotosintesis terjadi di dalam daun. Michael W. Davidson dalam websetnya
meyatakan bahwa kepadatan kloroplas di permukaan daun suatu tanman rata-rata
sekitar satu setengah juta permilimeter persegi.
Fotosintesis
memiliki duan macam reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Selama reaksi
terang, kloroplas bersama dengan pigmen-pigmen lain di dalam kloroplas menyerap
energy cahaya matahari dan mengkonversinya menjadi energy kimia yang disimpan
dalam ikatan kimia penyusun glukosa. Energy yang diserap merupakan energy laya
electron yang nantinya akan terlibat dalam serangkaian rantai yang disebut
transport electron. Menurut Stone (2004), air melalui reaksi terang akan
dipecah (fotolisis) menjadi proton electron dan O2. Proton dan
electron yang dihasilkan dari pemecahan ini bergabung dengan senyawa aseptor
electron NADP+ membentuk NADPH. Bebrapap proton bergerak melalui
membrane kloroplas, dan energy yang dibentuk berupa ATP. NADPH dan ATP adalah
komponen yang masuk ke dalam reaksi gelap, yang merubah molekul O2menjadi
molekul gula berantai karobon tiga energy kimia hasil konversi dari energy
cahaya matahari tersimpan dalam senyawa karbon tersebut.
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di dalam sebgai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beranekaragam contohnya seperti sukrosa, monosakarida,
dan polisakrida. Monosakarida adalah karbohidart yang paling sederhana.
Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer, trimer dan
lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer terdiri
dari tiga monosakarida (Kimball,2002).
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, utuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agara tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energy yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan klorofil yang berada di dalam daun
tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi
bila ada cahaya matahari.
Pada
tahun 1860, Sachs membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam
percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus ia
menggunkan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun
tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alcohol dan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum.
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung
pada persediaan energi yang tak henti-hentinya.Sumber energi ini tersimpan
dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.Untuk tujuan praktis,
satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat begantung seluruh
kehidupan adalah fotosintesis.Fotosintesis merupakan salah satu reaksi yang
tergolong ke dalam reaksi anabolisme. Fotosintesis adalah proses pembentukan
bahan makanan (glukosa) yang berbahan baku karbondioksida dan air.
Fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan
dan ganggang hijau yang bersifat autotrof.Artinya keduanya mampu menangkap
energi matahari untuk menyintesis molekul-molekul organik kaya energi dari
precursor organik H2O dan CO2.Sementara itu, hewan dan
manusia tergolong heterotrof, yaitu memerlukan suplay senyawa-senyawa organik
dari lingkungan (tumbuhan) karena hewan dan manusia tidak dapat menyintesis
karbohidrat.Karena itu, hewan dan manusia bergantung pada organisme autotrof.
Fotosintesis terjadi di dalam
kloroplas.Kloroplas merupakan organel plastid yang mengandung pigmen hijau daun
(klorofil).Sel yang mengandung kloroplas terdapat pada mesofil daun tanaman,
yaitu sel-sel jaringan tiang (palisade) dan sel-sel jaringan bunga karang
(spons).Di dalam kloroplas terdapat klorofil pada protein integral membrane
tilakoid.Klorofil dapat dibedakan menjadi klorofil a dan klorofil b. klorofil a
merupakan hijau rumput (green grass pigment) yang mampu menyerap cahaya merah
dan biru-keunguan. Klorofil a ini sangat berperan dalam reaksi gelap
fotosintesis. Klorofil b merupakan pigmen hijau-kebiruan yang mampu menyerap
cahaya biru dan merah kejinggaan.Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau dan beberapa bakteri autotrof.
Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di
dalam kloroplas.Pada umumnya kloroplas itu berbentuk oval, bahan dasarnya
disebut stroma, sedang butir-butir yang terkandung di dalamnya disebut grana.
Pada tanaman tinggi ada dua macam klorofil, yaitu:
klorofil-a
: C55H72O5N4Mg, berwarna hijau tua
klorofil-b
: C55H70O6N4Mg, berwarna hijau muda
Rumus bangunnya berupa suatu cincin yang terdiri
atas 4 pirol dengan Mg sebagai inti.Rumus bangun ini hamper serupa dengan rumus
bangun haemin (zat darah), di mana intinya bukan Mg melainkan Fe.Pada klorofil;
terdapat suatu rangkaian yang disebut fitil yang dapat terlepas menjadi fitol C2H39OH,
jika kena air (hidrolisis) dan pengaruh enzim klorofilase. Fitol itu lipofil
(suka asam lemak), sedangkan biasanya disebut rangka porfin, sifatnya hidrofil
(suka akan air). (Dwidjoseputro, 1994:18)
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembentukan
klorofil:
1.
Faktor
pembawaan.
Pembentukan klorofil dibawakan oleh gen tertentu
di dalam kromosom.
2.
Cahaya.
Terlalu banyak sinar berpengaruh buruk kepada
klorofil.Larutan yang dihadapkan kepada sinar kuat tampak berkurang
hijaunya.Hal ini juag dapat kita lihat pada daun-daun yang terus terkena kena
sinar langsung warna mereka menjadi hijau kekuning-kuningan.
3. Oksigen
4. Karbohidrat.
Dengan tiada pemberian gula, daun-daun tersebut
tak mampu menghasilkan klorofil, meskipun faktor-faktor lain cukup.
5. Nitrogen
Magnesium.
Besi yang menjadi bahan pembentuk klorofil
merupakan suatu condition sinc qua non(kehausan). Kekurangan akan
salah satu dari zat-zat tersebut mengakibatkan klorosis kepada tumbuhan.
6. Air.
Air merupakan faktor keharusan pula, kekurangan
air mengakibatkan desintegrasi dari klorofil seperti terjadi pada rumput dan
pohon-pohonan di musim kering.
7. Unsur-unsur
Mn, Cu, Zn, meskipun hanya di dalam jumlah yang sedikit sekali, membantu
pembentukan klorofil. Dengan tiada unsur-unsur itu, tanaman akan mengalami
klorosis juga.
8. Temperatur
antara 3o-48oC merupakan suatu kondisi yang baik untuk
pembentukan klorofil pada kebanyakan tanaman, akan tetapi yang paling baik
ialah antara 26o-30oC.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang
menentukan laju fotosintesis:
a)
Intensitas cahaya
Laju fotosintesis
maksimum ketika banyak cahaya.
b)
Konsentrasi karbon
dioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan
yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
c)
Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
d)
Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup,
menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
e)
Kadar fotosintat (hasil
fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
f)
Tahappertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi
pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan
makanan untuk tumbuh.
Pada umumnya sel fotosintesis mengandung satu
atau lebih pigmen klorofil yang berwarna hijau.Berbagai sel fotosintesis
lainnya seperti pada ganggang dan bacteria, berwarna coklat, merah dan ungu.
Hal ini disebabkan oleh adanya pigmen lain di samping klorofil, yaitu pigmen
pelengkap, seperti karotenoid yang berwarna kuning, merah atau ungu dan
fikobilin yang berwarna biru atau merah (Muhammad Wirahadikusumah, 1985: 99)
Pada tahun 1962, Gustav Julius Von Sachs,
membuktikan bahwa pada fotosintesis terbentuk karbohidrat amilum.Adanya amilum
dapat dibuktikan dengan pengujian dengan yodium, amilum dengan yodium
memberikan warna hitam.Amilum hanya terdapat pada bagian daun yang hijau dan
terkena sinar.
Pada percobaaan Sachs, A daun yang sebagian
tertutup x, terkena sinar sepanjang hari.B daun tersebut setelah dipetik,
direbus, direndam dalam alcohol untuk melarutkan klorofilnya dan setelah itu
dicelup dalam larutan yodium.Bagian yang tertutup tampak putih (berarti tanpa
amilum), sedang daerah sekitarnya berwarna hitam yang menunjukkan adanya amilum.
Jan Ingenhousz merupakan orang yang pertama kali
melakukan penelitian tentang fotosintesis adalah Jan Ingenhousz (1730-1799).
Ingenhousz memasukkan tumbuhan air Hydrilla verticillata ke dalam bejana yang
diisi air. Bejana gelas itu ditutup denagn corong terbalik dan diatasnya di
beri tabung reaksi yang diisi air hingga penuh.Bejana itu diletakkan di terik
matahari.Tak lama kemudian muncul gelembung udara dari tumbuhan air
tersebut.Gelembung udara tersebut menandakan adanya gas.Setelah diuji ternyata
adalah oksigen.Ingenhousz menyimpulkan fotosintesis menghasilkan oksigen.
Fotosintesis terjadi hanya di bagian hijau
tanaman.Untuk efisiensi fotosintesis harus daun tipis dan memiliki luas
permukaan besar.Ini membantu dalam penyerapan cahaya dan difusi gas, dan sarana
untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan melalui stomata dan epidermis.
Jumlah besar kloroplas dalam sel-sel mesofil palisade menyediakan jaringan
fotosintetik utama. Ruang antara spons berbentuk tidak teratur di dalam sel-sel
mesofil daun izin difusi gas gratis.Turgor sel penjaga berubah menjadi gas
mengizinkan pertukaran dengan atmosfer.Kutikula pada berlapis tunggal
transparan epidermis atas dan bawah melindungi daun dari pengeringan dan
infeksi.
Tujuan:
membuktikan bahwa fotosintesis menghailkan karbohidrat (amilum).
Alat Dan Bahan
Alat
|
Jumlah
|
Bahan
|
Jumlah
|
Kaki 3
|
1 Buah
|
Daun Hibiscus Rosasinensis
|
2 Buah
|
Pembakar Spiritus
|
1 Buah
|
Kertas Timah
|
1 Buah
|
Beaker Glass 100 Ml
|
1 Buah
|
Alcohol
|
Secukupnya
|
Korek Api
|
1 Buah
|
Lugol
|
Secukupnya
|
Cawan Petri
|
2 Buah
|
Air
|
Secukupnya
|
Prosedur Kerja
1. Menutup
sebagian daun pada tanaman Hibiscus
rosasinensis dengan kertas timah, dan lain dibiarkan terbuka.
2. Pada
sore/pagi hari sebelum matahari terbit petik daun Hibiscus rosasinensis tersebut.
3. Menggunting
daun Hibiscus rosasinensis dengan
ukuran 5 x 1 cm.
4. Merebus
air hingga mendidih kemudian rendam daun Hibiscus
rosasinensis selama 20 detik.
5. Mengisi
tabung reaksi dengan alcohol hingga ketinggian 2 cm.
6. Menggulung
daun Hibiscus rosasinensis kemudian
masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi
alcohol, kemudian memasukkan ke dalam beaker glass yang berisi air
mendidih, mendiamkan selama 10 menit.
7. Mencuci
dan membilas daun dengan menggoyangkan daun dengan pinset di dalam beaker glass
yang berisi air panas tadi.
8. Meletakkan
daun pada cawan petri kemudian tetesi dengan larutan lugol.
9. Mengamati
perubahan warna yang terjadi. (adanya warna hitam menunjukkan keberadaan amilum
di dalamnya).
10. Mencatat
hail percobaan pada table.
Hasil Pengamatan
A.
Sebelum
Uji Coba
B.
Setelah
diberi Alkohol dan didihkan
C.
Setelah
diberi Lugol
Hasil Praktikum
No.
|
Perlakuan
|
Daun Hibiscus rosasinensis
|
Warna
|
1.
|
Sebelum perlakuan
|
Daun terbuka
|
Hijau
|
Daun tertutup
|
Kuning
|
||
2.
|
Perendaman alcohol dan dididihkan
|
Daun terbuka
|
Putih
|
Daun tertutup
|
Putih
|
||
3.
|
Ditetesi lugol
|
Daun terbuka
|
Hitam
|
Daun tertutup
|
Coklat
|
Analisis Data
Sebelum
percobaan dilakukan, daun yang ditutup kertas timah berwarna ke kuning-kuningan
sedangkan daun yang tidak ditutup berwarna hijau cerah. Setelah direndam dengan
alcohol dan didihkan, kedua warna daun tersebut berubah menjadi putih
transparan. Kemudian kedua daun tersebut di tetesi lugol. Setelah ditetesi
lugol dan ditunggu beberapa detik, daun yang ditutupi kertas timah tesebut
berubah warna menjadi hitam. Sedangkan daun yang tidak ditutupi kertas timah
berwarna coklat.
Pembahasan
Pada percobaan ini digunakan larutan
lugol yang bertujuan untuk Mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut.
Jika terdapat amilum maka pada daun yang ditetesi lugol akan berubah warna
menjadi kehitaman. Pada proses pertama potongan daun direbus dengan air sekitar
20 detik supaya layu kemudian direbus dengan alcohol sampai bewarna putih
menandakan zat klorofilnya telah mati. Pada saat potongan daun yang telah
dibilas dengan air ditetesi dengan lugol secara merata dan didiamkan selama 15
menit tampak adanya perubahan, yakni potongan daun yang pertama (tidak ditutup
kertas timah) berwarna kehitaman dan potongan daun yang kedua (ditutup kertas
timah) berwarna putih kecoklatan. Sehingga dapat dikatakan bahwa daun yang
berwarna kehitaman tersebut terdapat amilum, sedangkan daun yang berwarna putih
kecoklatan tidak mengandung amilum.
Kesimpulan:
Daun
yang ditutup dengan kertas timah tidak melakukan fotosintesis karena tidak
mendapat cahaya matahari sehingga tidak menghasilkan amilum (ketika ditetesi
lugol warnanya seperti lugol atau kecokalatan dan bisa juga dikatakan tetap).
Dan daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah melakukan fotosintesis karena
mendapat cahaya matahari sehingga menghasilkan amilum ( ketika ditetesi lugol
berubah warna menjadi hitam). Jadi bisa dibuktikan bahwa daun yang berfotosintesis
menghasilkan amilum. Reaksi kimia fotosintesis adalah: 6H2O + 6CO2
C6H12O6 + 6O2.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses fotosintesis yaitu cahaya,
zat hijau (klorofil), suhu, karbondioksida dan air.
Pertanyaan Dan Jawaban Pertanyaan
1. Apakah
tujuan daun direndam dengan air mendidih?
2. Apakah
tujuan daun direndam dengan alcohol?
3. Daun
manakah yang berwarna hitam dan yang tetap berwarna putih (menyerupai warna
lugol)? Jelaskan!
Jawaban
pertanyaan
1. Tujuan
daun direndam dengan air mendidih yaitu agar sel-sel daun hijau daun (klorofil)
yang terdapat pada daun tersebut mati (lemas).
2. Tujuan
daun direndam dengan alcohol yaitu agar sel-sel hijau (klorofil) yang masih
tersisa saat direbus dengan air mendidih mati.
3. Daun
yang berwarna hitam adalah daun yang tidak ditutup dengan kertas timah. Ini
menandakan bahwa daun terdapat amilum karena mengalami fotosintesis. Daun yang
tetap berwarna putih atau coklat adalah daun yang ditutup dengan kertas timah.
Ini menandakan pada bagian tersebut
tidak terdapat amilum karena tidak berlangsung fotosintesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar